(catatan kecil untuk awp)
dingin yang menggigil bugil
daun – daun yang rontok dari ranting
udara yang menusuk-nusuk tulang
menampar wajah yang memendam rindu
cintaku yang jauh di pulau
melintasi luas samudera biru
memecah langit yang bersalju
membawa rinduku membunuh waktu
angin yang tak ramah
melukis senja di korea
meranggaskan ranting-ranting
menggugurkan daun-daun kuning
pohon-pohon mapel yang mengering
tapi cinta ini tak pernah kering
tapi rindu ini tak pernah ranggas
tapi hati ini tak pernah pergi
meski engkau, gadisku
jauh di seberang pulau
meski engkau, gadisku
kini tergolek memeluk rindu
meski engkau, gadisku
sedang tak berdekat di sisiku
tapi senja di korea hari ini
telah membuatku teringat padamu
menjadikan kangenku teramat sangat
membuat cintaku yang jauh di pulau
serasa begitu dekat dan hati tanpa sekat
berpadu bersama rindumu yang satu
kepada senja di korea, gadisku
telah kutitipkan salam dan rasaku
semoga engkau tahu
semoga engkau merasa
semoga engkau menangkapnya
bahwa sungguh aku
selalu i love u
dari korea yang jauh
bersama daun-daun gugur yang jatuh
kusampaikan rinduku yang penuh
padamu: apa kabarmu?
*** Ansan, 30 November 2014
sore di pinggiran Korea Selatan yang dingin!