Dibalik Indonesia Mengajar Anies Baswedan Mencerdaskan Anak Bangsa, Menginspirasi Indonesia

Dibalik Indonesia Mengajar Anies Baswedan Mencerdaskan Anak Bangsa, Menginspirasi Indonesia Pendidikan adalah salah satu akselerator untuk mendapatkan mobilitas vertikal setiap insan. Bertambahnya ilmu, meluasnya pertemanan,

Among K Ebo

Dibalik Indonesia Mengajar Anies Baswedan Mencerdaskan Anak Bangsa, Menginspirasi Indonesia

Pendidikan adalah salah satu akselerator untuk mendapatkan mobilitas vertikal setiap insan. Bertambahnya ilmu, meluasnya pertemanan, bertambahnya pengalaman hidup dan wawasan akan membuat setiap orang akan matang dan siap menatap masa depan dan meraih lompatan, secara sosial, ekonomi, dan aspek kehidupan lainnya.

Kalau melihat visi misi dan program yang dicanangkan oleh Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, tampak sekali fokus perhatian mereka ada pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Aspek pendidikan menjadi sangat diutamakan dan dipentingkan.

Lihatlah di setiap acara desak Anies dan forum diskusi lainnya, Anies sangat sering menekankan berapa pentingnya berfokus pada pendidikan. Baik perbaikan sarana prasarananya, kualitas guru-gurunya, sistem yang diterapkan, yang berpijak pada prinsip keadilan pendidikan bagi semua.

Anggaran APBN yang demikian besar naga-naganya akan banyak dialihkan kepada sektor pendidikan dibandingkan untuk infrastuktur fisik. Anies sudah membayangkan ada berapa sekolah yang akan diperbaiki fasilitasnya, guru-guru yang ditingkatkan kompetensinya, kurikulum yang akan dikembangkan, dan perhatian pada tenaga-tenaga pendidikan yang honorarium yang kebanyakan masih sangat memprihatinkan.

Anies tampaknya paham bahwa untuk membangun sebuah bangsa yang maju dan terus bertumbuh seperti negara-negara maju lainnya maka yang pertama-tama harus dibangun adalah sektor pendidikannya. Pertama, karena pendidikan adalah amanat konstitusi yang harus ditunaikan oleh para pemimpin bangsa dan penyelenggara negara: mencerdaskan kehidupan bangsa. Kedua, memang ada ketimpangan yang nyata di sektor pendidikan antara Jawa dan Luar Jawa, antara Indonesia bagian barat, bagian tengah, dan timur. Belum lagi antara perkotaan dan daerah-daerah terpencil. Ketimpangan inilah yang harus diselesaikan lebih dulu jika Indonesia ingin menjadi negara yang berdaulat, bermartabat, dan punya marwah di dunia internasional.

Bukan tanpa alasan kalau fokusnya ada di peningkatan kualitas manusia Indonesia ini. Dulu di awal tahun 1970-an Malaysia juga melakukan strategi itu. Merasa tertinggal di sektor pendidikan, Malaysia mengirimkan ribuan pelajar dan mahasiswa untuk menimba ilmu di kampus-kampus terbaik di Indonesia. Hasilnya, dua puluh tahun kemudian Malaysia melaju sangat cepat di hampir semua sektor kehidupan.

Jauh sebelum itu di Jepang ketika Nagasaki Hiroshima diluluhlantakkan oleh bom atom, yang dilakukan pertama kali oleh Kaisar Jepang adalah mengumpulkan guru-guru yang tersisa. Dari guru-guru itulah Jepang akan dibangkitkan lagi. Dan hasilnya, semua orang melihat bagaimana Jepang bisa tumbuh menjadi negara hebat di Asia hingga hari ini. Strateginya dimulai dari sektor pendidikan.

Tentu saja Anies Baswedan optimis bisa mempercepat laju Indonesia menuju negara yang lebih hebat di masa depan dengan membangun infrastruktur dasar yakni pendidikan. Bukan saja karena punya referensi yang klir soal itu dari negara-negara lainnya. Tapi, bahkan dari gerakan yang sudah pernah dilakukannya sendiri dan memberi hasil yang sangat signifikan bagi kemajuan anak-anak bangsa di berbagai pelosok Indonesia.

Tepat 10 Nopember 2010 Anies Baswedan mencanangkan gerakan Indonesia Mengajar. Lebih dari 11.000 sarjana-sarjana terbaik negeri ini dikirimkan ke berbagai daerah perbatasan di semua wilayah Indonesia. Dimulai dari memberangkatkan 51 orang dari Bandara Soekarno Hatta untuk berpencar ke tapal batas Aceh hingga Fakfak Papua. Para sarjana ini diberi mandat untuk menjadi guru SD dan berbagi ilmunya kepada masyarakat di pedalaman yang jauh dari fasilitas pendidikan seperti di perkotaan.

Diberangkatkannya para sarjana program Indonesia Mengajar dari Bandara Soekarno Hatta juga bukan tanpa alasan. Indonesia ini diproklamasikan oleh founding fathers itu. Yang kemudian diberi amanat oleh konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberi kesejahteraan semua warga negara. Maka amanat konstitusi itu harus diteruskan tanpa putus. Indonesia Mengajar adalah bagian dari upaya untuk tetap melanjutkan cita-cita founding fathers dan amanat konstitusi itu.

Yang menarik, gerakan Indonesia Mengajar ini bisa dilaksanakan Anies Baswedan tanpa meminta dana APBN. Tapi dengan gerakan turun tangan bersama. Saling merajut asa dan berbagi sesama anak bangsa. Anies menyentuh sisi kepedulian. Bahwa yang telah beruntung menikmati hasil-hasil kemerdekaan ini harus mau berbagi ilmunya kepada sesama anak bangsa yang masih kurang beruntung. Yang tinggal di pelosok-pelosok, pedalaman-pedalaman, tanah-tanah perbatasan. Yang secara konstitusi mereka seharusnya mendapatkan gak yang sama tetapi selama ini seolah terpinggirkan oleh negara.

Jadi bisa dibayangkan jika Anies Baswedan bisa menjadi pemimpin negeri ini. Gagasan-gagasan besarnya tentang pendidikan akan lebih mudah diwujudkan karena ada back up anggaran dari APBN. Pola-pola yang sudah dikerjaka

Facebook Comments

Among K Ebo

AMONG KURNIA EBO Provokator Bisnis Otak Kanan. Mentor Kaporit di Entrepreneur University. Founder Rich Entrepreneur Academy. Rektor Klathak University Yogyakarta. Pembicara Entrepreneur untuk TKI di berbagai negara (Hongkong, Macau, Jepang, Korea, Kuwait, Dubai, Jeddah, Malaysia, dan Australia). Mentor Bisnis untuk Program MPP di BRI, BNI, Astra, Jasa Raharja, & Semen Gresik). Mantan Wartawan Jawa Pos Group.

Tags

Related Post