SINGGAH DI MIE MASHITA MADIUN
Ketika Jurus MLM Mulai Dimainkan
……………….
Saya masih ingat betul saat memberi workshop Rich entrepreneur Academy, training bisnis ala otak kanan di Korea pada bulan Maret 2015 di ruang training Masjid alFatah Busan Korea Selatan. Pesertanya ada 40 orang.
Anak muda ini duduk di bangku depan. Sebelah kanan. Namanya Rochmad Ichwan Hidayat. Saya masih ingat betul karena selama workshop itu dia paling banyak bertanya hal yang belum diketahuinya. Bukan itu saja, lima menit setelah saya menutup acara, anak muda ini mengacungkan jari, berdiri, dan berkata tanpa ragu: setelah workshop Rich Entrepreneur Academy ini MINGGU DEPAN saya akan pulang ke MADIUN. Saya sudah tau apa yang harus saya lakukan……
Saya berpikir saat itu dia cuma bercanda saja. Karena belum pernah ada sebelumnya yang begitu. Kebanyakan 90% setelah pelatihan ya menguap begitu saja, nggak ada yang action.
Sampai seminggu kemudian telepon masuk ke HP saya: mas Ebo, saya Rochmad sudah pulang ke Indonesia. Langkah apa yang harus dilakukan?….
Kaget juga saya mendengarnya. Langsung saja saya jawab, temui dulu alumni alumni yang senior di Madiun. Temui pak Sunu Prasunu Wahyu SGPC Madiun, temui Izadian Zaini Fahroji, temui mereka ajak diskusi dan minta saran. Kalau butuh konsep mendesain produk nanti kontak mas Hendrik Bayu Admiko di Sidoarjo. Mereka itu orang-orang hebat. Dulu murid di kelas saya, tapi sekarang saya yang banyak belajar dari mereka. Bukan tak mungkin nanti saya juga akan belajar banyak pada Mie Mashita yang TKP-nya di jalan Diponegoro 30 Madiun itu.
Jadi siapa bilang mentor bisnis itu sulit dihubungi? Saya termasuk yang memudahkan alumni untuk berdiskusi dan berkonsultasi. Bahkan yang mau ketemuan langsung saya buka forumnya tiap Selasa Malam di kampus Klatak University di jl Imogiri km 9 Yogyakarta mulai jam 9 malam hingga menjelang subuh.
Kembali kepada soal perilaku alumni workshop. Berlaku hukum siapa yang action dan konsisten dengan actionnya pasti akan menuai suksesnya. Ya tentu progresnya berproses. Mempraktikkan satu persatu ilmu yang dipelajari dan terus berkumpul dengan komunitas biar networknya terjaga.
Dan sekarang anak muda itu sudah memainkan jurus terakhir yang sering saya sampaikan di kelas. Jurus MLM. Ya, Marketing Lewat Mediamassa itu sangat penting untuk branding bisnis, ujungnya juga akan meningkatkan selling.
Sebagai mantan wartawan selama delapan tahun saya selalu menyarankan alumni untuk berani muncul di media. Semua orang bisa masuk koran, teve, radio asal tau caranya. Itu bukan saja akan bikin usaha dan produk kita dikenal. Branding bagus, selling naik, tapi juga meningkatkan rasa pede yang luar biasa, sekaligus janji pada dirinya sendiri bahwa usaha ini tak boleh mati tapi harus makin tumbuh setiap tahun.
Dan hari ini anak muda itu sudah muncul menjadi berita box di RADAR MADIUN.
Silakan dibaca kisahnya yang menginspirasi. Mantan TKI yang Sudah Hijrah jadi Pengusaha. Meninggalkan gaji 25 juta per bulan untuk jualan mie ayam di kampung halamannya.
Setelah dimuat di koran ini, anak muda itu pasti akan banyak panggilan dari lembaga lembaga pelatihan TKI untuk diminta berbagi kiatnya, bagaimana bisa cepat sukses berpindah dari TKI menjadi Pengusaha.
Belum dua tahun berjalan.
Saya makin kagum dengan semangat anak muda ini.
Kelak dia akan menjadi Pengusaha yang benar-benar hebat
Kalau bisa sehebat pak Dahlan Iskan
Karena mereka sama-sama orang Madiun.
Yang di Madiun dan sekitarnya, silakan Mampir. Saya mau menikmati Mie Ayam Mashita yang resepnya diramu dari bumbu dari Korea ini. Selamat menikmati.
=========
Jadwal SEMINARKU TERDEKAT