Dua hari di Ekuador ini memang tak ada agenda untuk mengunjungi KBRI. Pasalnya, info yang kita dapatkan, di awal Ramadhan ini jam satu KBRI sudah tutup, sementara kita sampai hotel saja sudah jam dua.
Ya, udah, gak masalah. Kita istirahatkan badan sejenak, karena malam ini kita mau cari masjid untuk buka puasa sekaligus lanjut shalat taraweh di sana. Dan ketemulah masjid Khalid Bin Walid yang tak jauh dari hotel, hanya sekitar 5 km saja atau 15 menit naik taksi.
Di hari kedua ini juga tak ada planing untuk mampir KBRI. Meskipun sebetulnya pengen. Tapi masalahnya ini hari Jumat. Habis Subuh agenda kita tidur dulu, agak pagian eksplore sekitar hotel di Centro, baru habis itu langsung cus ke area Alfaro menuju masjid untuk ikut Jumatan.
Biar nggak ketinggalan kita sudah meluncur jam setengah dua belas. Sampai sana pagar masjid masih dibuka separoh. Tapi sudah ada beberapa polisi yang jaga di depan gerbang masjid.
Kita masuk ke dalam. Rupanya karpet masjid baru dibersihkan. Jam berapa sholat Jumat? “Jam satu nanti. Satu jam lagi,” kata marbot yang kita jumpai.
Ya udah, kita santai saja di salam masjid sambil baca-baca. Saya pun keluar sebentar mengambil gambar beberapa area masjid, temasuk taksi yang diparkir di samping kiri yang di bawah platnya bertuliskan: La Ilaa Ha Illallah….
Tepat jam 13.15 Azan berkumandang. Jamaah Jumat bagaikan semut berdatangan. Setengah jam kemudian prosesi khutbah dan sholat Jumat selesai. Mereka yang masih bekerja segera bergegas meninggalkan masjid balik ke tempat kerjanya masing-masing. Saya dan si Beruang Kutub menggeser posisi ke agak belakang untuk memberi jalan orang-orang yang mau lewat.
Nah, saat di belakang inilah tanpa sengaja ketemu rombongan staf KBRI yang juga sholat Jumat di masjid ini. Antara lain ada Pak Erwan dan Mas Rafi Eranda yang pakai baju batik. Jadilah kami bertegur sapa dan berbagi cerita dan diakhiri poto bersama.
“Sampai kapan di sini? Mainlah ke KBRI. Buka sampai jam 4 kok. Atau kalau enggak, nanti malam ketemu di sini lagi. Saya juga mau terawih di masjid ini kok. Paling jam tujuan saya udah datang. Sampe ketemu nanti,” ujar Kang Rafi sambil bergegas ke mobil CD dan mau melaju ke sebuah kantor untuk sebuah urusan.
Saat mobil sudah hilang dari pandangan, saya pun langsung mengajak Beruang Kutub Tony Hardiyanto nyegat taksi, siapkan duit 4 USD, untuk balik ke hotel. Hujan mulai turun rintik-rintik, suasana yang tepat untuk tidur siang sambil menunggu waktu Maghrib.
Nanti sebelum waktu Maghrib kita mau balik lagi ke masjid, buat minta jatah kurma dan nasi biryani, lamb and rice, untuk buka puasa hari kedua ini.
Maklum kita berdua ini kan musafir. Jadi ke masjid selain buat sholat, juga buat cari makan. Biar beruangnya tidak kelaparan…. Hahahahaa