Dijamu dinner dan berbincang panjang di apartemen Sekretris Dubes KBRI Peru, Bapak Dewanto Priyokusumo.

Alhamdulillah, ketemu nasi, sambel trasi, udang segar, ikan teri, dan minuman segar dari jagung merah. Serasa nggak di Peru, serasa kita sedang kongkow di Tangerang

Among K Ebo

Alhamdulillah, ketemu nasi, sambel trasi, udang segar, ikan teri, dan minuman segar dari jagung merah. Serasa nggak di Peru, serasa kita sedang kongkow di Tangerang atau Yogya saja. Terimakasih Bu Nana Deviyana Dewanto yang sudah sibuk di dapur sejak sore untuk membuat hidangan nikmat ini.

Rupa-rupa yang kita perbincangkan. Mulai dari kondisi mutakhir di tanah air, kehidupan warga Indonesia di Peru, aktivitaz kehidupan komunitas muslim di Taczna, sampai kesibukan-kesibukan beliau dalam menangani agenda-agenda di KBRI.

Paling senang saat mendengarkan kisah-kisah pengalaman beliau selama menjadi diplomat di berbagai negara. Mulai Timor Leste, Madagaskar, Malaysia, Bangladesh, hingga terakhir di Peru. Total karir perjalanan beliau sudah hampir 25 tahun berpindah dari satu KBRI ke KBRI lainnya.

Pengalaman yang paling berkesan adalah saat bertugaz di Madagaskar yang sempat mengalami suasana konflik dan kudeta. Berikutnya pengalaman menangani kasus-kasus TKW di Malaysia yang seringkali membuatnya tidak pulang ke rumah dalam satu dua minggu karena saking banyak dan bervariasinya masalah dialami TKW di Johor, Pahang, Negeri Sembilan dan Malaka.

“Banyak banget deh. Nggak habis kalau diceritakan semuanya. Pernah juga diserang secara magic yang nggak tau dari siapa. Yang jelas saat itu saya banyak merijek paspor-paspor TKW yang dipalsukan. Mulai umur, status, dan dokumen ketenakerjaan lainnya. Soalnya saya sangat strike kalo soal itu. Kalau datanya nggak bener ya nggak saya loloskan. Meskipun saya dapat cacimaki banyak orang,” ujarnya.

Hemmmm….
Sungguh pengalaman malam di Peru yang tak akam terlupakan. Bisa diterima seakrab dan sehangat ini oleh pejabat KBRI.

Memang sih ada ikatan emosional yang lebih mendekatkan perbincangan, yakni karena kami banyak mengenal nama-nama orang UGM. Ayah beliau juga alumni UGM. Hingga ketika bercerita tentang kampus biru, yogya, dan balada sahabat-sahabatnya yang alumni HI UGM yang seangkatan di Deplu, perbincangan menjadi sangat seru dan penuh gelak tawa.

“Perjalanan hidup nggak ada yang tahu. Termasuk perjalanan karir atau profesi kita. Tapi satu hal yang penting, di mana pun berada berbuat baiklah dengan semua orang. Urusan hidup kita juga akan mudah,” tandasnya. Pesan yang singkat tapi menancap dalam ingatan.

#Catatan sehabis makan malam bersama si Beruang Kutub Tony Hardiyanto dan Juragan AG1EO Dedy Hermanto di meja makan pak SekDubes!

Facebook Comments

Among K Ebo

AMONG KURNIA EBO Provokator Bisnis Otak Kanan. Mentor Kaporit di Entrepreneur University. Founder Rich Entrepreneur Academy. Rektor Klathak University Yogyakarta. Pembicara Entrepreneur untuk TKI di berbagai negara (Hongkong, Macau, Jepang, Korea, Kuwait, Dubai, Jeddah, Malaysia, dan Australia). Mentor Bisnis untuk Program MPP di BRI, BNI, Astra, Jasa Raharja, & Semen Gresik). Mantan Wartawan Jawa Pos Group.

Tags

Related Post