Berbekal Niat dan Nekat dari Lesehan Kini Omsetnya 2 Milyar Sebulan

Ketika sering jalan-jalan ke berbagai tempat, salah satu yang saya dapatkan adalah pelajaran berharga. selain foto-foto narsis dan pengalaman menemukan tempat-tempat baru yang menarik. Yang

Among K Ebo

Ketika sering jalan-jalan ke berbagai tempat, salah satu yang saya dapatkan adalah pelajaran berharga. selain foto-foto narsis dan pengalaman menemukan tempat-tempat baru yang menarik. Yang paling banyak, tentu pelajaran berharga tentang dunia bisnis, intuisi bisnis, ide bisnis, yang memang menjadi passion saya.

Seperti saat saya berkunjung ke Bandar Lampung beberapa waktu yang lalu, dan sempat menikmati kuliner pecel lele dekat GOR yang bukan main ramainya. saya menemukan catatan-catatan menarik dari tempat itu.

Ya, ternyata dalam kehidupan masyarakat kita ini, masih banyak orang yang berpikirnya rumit atau merumitkan diri dalam hidupnya, meskipun untuk hal-hal yang sebenarnya sangat sederhana…

Ibarat orang mau buka bisnis, terlalu banyak mikirnya dan terlalu sering ngitung analisa usahanya, sehingga bisnisnya nggak buka-buka karena nggak melakukan action apapun….Hanya sibuk diskusi dan berdebat tentang prospek bisnis itu, masa depannya gimana, peluang suksesnya gimana, dan seterusnya gimana…

ebo_richAkhirnya banyak yang kemudian baru sadar dengan banyak mikir seperti itu mereka telah kalah dengan orang yang langsung mau ACTION. dengan mikirnya sedikit saja, secukupnya. Hal-hal yang belum bisa dipikir sekarang, akan dipikirkan kemudian dalam waktu dan tempo yang sesempat-sempatnya…

Kisah ini adalah kisah seorang ibu penjual pecel lele lamongan yang datang merantau ke Lampung karena merasa sudah tidak bisa berharap lagi dari sawah sepetak dikampungnya yang dikelola satu keluarga untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Si ibu pergi hijrah ke Lampung, dan tanpa mikir langsung buka tenda, tanpa banyak mikir, menjual apapun menu yang dia bisa bikin, karena memang itulah yang ia rasa ia bisa lakukan saat itu…

Tanpa terasa tahun berganti, dahulu warung tenda pecel lele yang cuma satu dan asal-asalan itu, kini tendanya sudah bertambah, dan sekarang sudah punya 7 cabang. Dan yang mengejutkan, rata-rata omset per harinya di setiap cabangnya mencapai 10 juta rupiah… Kalau punya 7 cabang berarti sehari bisa dapat duit 70 jutaan rupiah.
dan coba hitung, dalam sebulan ternyata omsetnya bisa menembus angka 2 milyar…

Secara bergurau saya bertanya kepada ownernya. Bu Lik, saya ini orang Lamongan lho. Ini mau tanya: bisnis kulinernya hebat ya. Ngitung BEP nya gimana?

Ini cara paling simpel ngitung BEP dan ROI. Pengen tahu jawabannya?

Begini….
Dulu saya dan suami datang ke sini cuma modal baju yang di badan. Kemudian dengan uang yang ada membangun tenda sedanya. Jualan pecel lele seadanya. Yang penting kami jualan dan jualan setiap harinya. Mula-mula langganan kami cuma sopir truk dan buruh bangunan, sesekali sales yang sedang mampir kepanasan/ Tapi belakangan krn mungkin dirasa enak dan murah, pelanggannya berganti mahasiswa dan orang bermobil. Ketika orang-orang yang datang sudah ganti bermobil dan berpakaian necis semua, itu sopir truk dan buruh bangunan sudah nggak pernah lagi main ke sini. Kalau dirata-rata omsetnya ya sekitar 2 sampai 3 milyar sebulan , Dik…

Jadi, kalo mau ngitung BEP-nya berapa ya, tinggal diitung saja, 3 milyar dikurangi dengan selembar pakaian dan satu terpal tenda, lima tahun yang lalu….

Saya nggak tau ya, kalau segitu omsetnya itu sudah BEP apa belum….?
Kami tak pernah mengitungnya dan bahkan tak pernah memikirkannya….
Yang penting terus mengembangkan dan mengembangkan usaha ini…
Dari sini juga saya bisa menyekolahkan anak-anak saya sampai S-2 dan salah satunya sekarang menempuh jenjang profesi dokter…

Hemmmmmmmmm….
Tiba-tiba Jadi Merasa Bodoh…
Tiba-tiba teringat suasana kelas saat kami masih belajar wirausaha. Sebagian besar kami terlalu sibuk mikir analisa usaha dan mendiskusikannya ketika pengen buka usaha. . Sedang ibu dari Lamongan yang hanya tamatan SMP ini, nggak pernah mikirin itu semua, setiap hari sudah menghitung omset puluhan juta rupiah…

Rasanya, semakin bodoh saja, rasanya semakin banyak saja ingin berguru pada entrepreneur-entrepreneur jalanan seperti si ibu ini.

Mereka berhasil menyederhanakan cara berpikir yang rumit menjadi simpel, dan hasilnya justru sangat spektakuler….

Bagaimana menurut teman-teman semua?
Apakah benar kita harus selalu bodoh dan selalu lapar, supaya kita semakin cepat sukses seperti orang-orang itu?

Salam Kanan, Salam Rich, Salam Klathak!!!
follow saya di twitter @AmongKurniaEbo
Fanspage: Rahasia Sukses Bisnis dan Keliling Dunia Modal KTP

===

MAU … DAPAT  TIKET GRATIS  SEMINAR di BAWAH INI?? KLIK GAMBAR DIBAWAH INI

strategi_bebas_finansial_se

 

Facebook Comments

Among K Ebo

AMONG KURNIA EBO Provokator Bisnis Otak Kanan. Mentor Kaporit di Entrepreneur University. Founder Rich Entrepreneur Academy. Rektor Klathak University Yogyakarta. Pembicara Entrepreneur untuk TKI di berbagai negara (Hongkong, Macau, Jepang, Korea, Kuwait, Dubai, Jeddah, Malaysia, dan Australia). Mentor Bisnis untuk Program MPP di BRI, BNI, Astra, Jasa Raharja, & Semen Gresik). Mantan Wartawan Jawa Pos Group.

Tags

Related Post