By Among Kurnia Ebo
Hidup kita sesungguhnya adalah sebuah perjalanan. Setiap hari sebagian besar dari hidup kita juga habis dalam perjalanan. Jadi, perjalanan adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan. Tetapi, seberapakah setiap perjalanan kita selalu menghadirkan makna, mendatangkan ilmu baru?
Semua perjalanan pasti selalu membawa kesan. Apalagi sebuah perjalanan yang baru. Sesuatu yang baru atau berbeda pasti selalu mengesankan. Memberikan nuansa yang akan melekat dalam dan memberikan ruang untuk menjadi kenangan. Bahkan, bukan tidak mungkin menjadikan kita ingin mengulang kembali kenangan itu, menjadikan kita ketagihan di masa depan.
Perjalanan Wisata Bisnis dan Mentoring Singapore ini adalah bagian dari itu, yakni memberikan nuansa baru bagi peserta, khususnya teman-teman Komunitas Entrepreneur University, untuk mendapatkan wawasan atau ilmu baru tentang dunia bisnis, dalam kemasan yang berbeda dalam dalam sudut pandang yang berbeda.
Kita tidak akan berada di sebuah kelas dimana seorang mentor akan menerangkan habis-habisan success story bisnisnya. Kita tidak akan sekedar mendengar saja apa-apa yang menjadi kiat, strategi, trik marketing bisnis para mentor. Kita tidak akan sekedar menunggu teori atau tips apa yang bisa ditularkan kepada kita yang bisa kita adaptasi lalu aplikasikan untuk mengembangkan bisnis kita.
Apa Yang Bisa Kita Lakukan?
Selama tiga hari ini sesungguhnya kita akan belajar ilmu jalanan, belajar menemukan berbagai ilmu langsung di lapangan, learning process. Agar kita mendapatkan apa yang disebut orang sebagai street smart. Mengapa? Karena apa yang kita jumpai di jalanan, di lapangan, dalam kenyataan, itu justru pada umumnya akan lebih memberikan daya kejut di otak kita, bisa membuat kita berkata “wow begitu rupanya” atau para ilmuwan berkata “Eureka”, saya sudah menemukannya sekarang!
Jadi, jangan sampai perjalanan kita ke Negeri Pak Lee Kwan Yew ini akan sekedar menjadi perjalanan sekedar cuci mata dan buang-buang uang semata. Yuk, mareeee, kita jadikan ini sebagai travelling yang punya nilai lebih. Bukan sekedar jalan-jalan biasa, kata Orang. Jadi, harus bagaimana dong?
Yang pertama, perjalanan ini adalah perjalanan komunitas. Pesertanya dari mana-mana. Dari berbagai kota. Nah, jadikanlah acara ini sebagai agenda meeting besar bersama pertama di luar negeri. Perkenalkan diri kita masing-masing, dengan cara kita, dengan berbagai ide dan bisnis kita. Siapa tau gayung akan bersambut. Dari sini akan terjalin networking baru yang lebih produktif sepulangnya nanti. Karena salah satu kunci dari sebuah kesuksesan di bidang apapun adalah sejauh mana kita bisa terus menerus mengembangkan jaringan baru (networking). Karena networking adalah salah satu kunci penting untuk meleverage bisnis kita. Apapun bentuknya!
Yang Kedua, bahwa belajar tidak harus dari membaca (buku) atau mendengar (sharing di kelas), tetapi bisa pula dengan cara mengamati, memperhatikan, dan kemudian menganalisa kejadian atau fakta langsung di lapangan. Di negeri Singa Muntah ini banyak sekali hal atau sesuatu yang bisa kita perhatikan kemudian kita tarik dalam perspektif bisnis. Dari situ kita bisa menemukan inspirasi apa yang bisa kita ambil dan kemudian aplikasikan untuk bisnis kita. Agar bisa menjadi Beda (different), agar bisa menjadi Pemenang (winner), agar bisa menjadi Berhasil (success). Street Wisdom!
Misalnya, sebagai contoh sederhana saja, kita akan melihat patung singa kecil yang menjadi tujuan wisata empat juta orang Indonesia setiap tahunnya. Ya hanya sebuah patung, tetapi semua orang ingin berebut foto dengan latar belakangnya. Kenapa bisa terjadi? Kenapa sebuah patung bisa menjadi ikon yang begitu kuatnya. Kenapa bisa menjalar dan tertanam kuat sebagai Brand di benak dan kepala setiap orang? Nah, bisnis kita apakah sudah bisa seperti patung Singa Muntah itu? Punya Brand yang kuat, mampu sebagai Ikon perusahaan kita, merasuk dalam ke dalam benak setiap konsumen kita. Bagaimana menemukan Ikon, bagaimana membangun Brand yang kuat, bagiamana memiliki Karakter yang membuat konsumen menjadi loyal dan bangga dengan produk kita, ternyata merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis. Dan jelas itu butuh strategi dan trik yang jitu. Tapi, mungkin kita justru lebih sering melupakannya. Nah, di sini kita bisa belajar dengan “banyak sesuatu”. Belajar pada gedung durian yang bundar (differensiasi yang total), belajar pada semua yang kitalihat!
Yang ketiga, sepanjang perjalanan di Orchad Road seharusnya bukan sekedar melihat barang-barang dan harganya, lalu kita mengeluarkan duit kita untuk membelinya sebagai oleh-oleh untuk pulang. Sepanjang toko-toko raksasa lebih dari tiga kilometer ini kita sesungguhnya bisa belajar banyak hal tentang Trik Marketing. Tentang bagaimana mall mall dan konter konter itu menata barang, memainkan harga diskon, membuat program-program branding yang menarik para konsumen untuk dating, penasaran, bertanya, lalu melakukan deal pembelian. Bahkan kita bisa belajar bagaimana mereka mensetting semua itu. Mulai setting tempat, barang, banner-banner promosinya, dan trik-trik yang barangkali baru dan belum pernah kita lakukan di tanah air.
Hubungannya dengan Kartu Kredit?
Seperti kita ketahui ada tiga cara untuk membuat kartu kredit kita mempunyai yang bagus dan karenanya mudah untuk minta kenaikan plafondnya. Pertama, dengan selalu membelanjakan di kisaran 40-80% setiap bulan lalu membayarnya selalu full payment. Pada bulan ke empat atau keenam kita bisa minta kartu kredit kita dinaikkan plafondnya. Kalo tidak, kita ancam saja, kita minta hentikan atau stop kartu kredit kita. Dengan track record yang baik seperti itu, akan sangat sulit bagi bank untuk tidak menaikkan plafodnya.
Kedua, memakai kartu kredit kita di tempat-tempat bisnis bonafid. Misalnya di semua tempat yang ada di bandara, mulai loket penjualan tiket, penjualan souvenir, bahkan tempat makan. Yang penting di bandara. Bagi Bank semua tempat di bandara adalah track record yang bagus. Selain bandara, hotel-hotel berbintang adalah tempat yang sangat bagus untuk membuat bagusnya track record kartu kredit kita. Jadi, jika bepergian antarkota di Indonesia yang begitu luasnya itu, biasakan untuk membayar dengan gesek kartu kredit kita. Keuntungannya ada tiga: (1) tagihannya masih datang sebulan lagi kita sudah menikmati kamarnya malam itu, (2) kadang pembayaran dengan memakai kartu kredit, kita bisa mendapatkan diskon antara 35-50% di hotel-hotel tertentu, (3) brand kita sebagai pebisnis menjadi sangat kuat. Meeting bisnis dari hotel ke hotel, hanya akan dilakukan oleh mereka yang bisnisnya berkembang atau sudah mapan. Dan inilah yang akan menjadi pertimbangan untuk menaikkan plafond kartu kredit kita. Jadi, siapapun yang menginap, pakailah kartu kredit Anda sebagai bentuk pembayaran pilihan pertama setiap menginap atau menginapkan orang di hotel.
Ketiga, yang paling cepat adalah ketika kita menggesek kartu kredit kita di luar negeri. Berarapun nilai gesekannya, lakukanlah. Beli souvenir, sarapan atau makan malam, beli barang-barang yang kita inginkan dengan membayarnya pake Kartu Kredit. Seberapapaun transaksinya, itu akan tercetak di lembar tagihan kartu kredit kita nanti. Dan itu artinya track record yang bagus di mata bank. Jadi, sering-seringlah melakukan travelling ke luar negeri. Jika takut pergi sendirian, jalanlah bareng-bareng. Jika pengen destinasi yang pasti, selalu ikutilah program-program yang digelar Komunitas EU dan mata Air. Karena setelah mentoring Singapore ini, Mata Air akan menggelar acara Travelling Bisnis ke Bangkok, China, India, Eropa, dan Australia. Juga akan ada agenda Umroh Entrepreneurship yang konsep atau modelnya sedang dimatangkan.
Jadi, dapatkan kegembiraan dalam jalan-jalan bisnis kali ini. Semoga kita akan mendapatkan kepuasan setelah melihat aneka keindahan negeri orang, kemudian mendapatkan banyak ilmu trik marketing dan brandingnya di sepanjang perjalanan, dan setelah pulang nanti semua kartu kreditnya akan naik semua plafondnya.
Salam Kanan, sampe ketemu di belahan dunia yang lain. Sukses selalu untuk Bisnis Anda!***