Ada Stempel Machu Picchu di Pasporku

Agak mengherankan memang. Dari seluruh tempat wisata di lima benua yang pernah saya kunjungi, baru kali ini saya mendapati sesuatu yang beda dan agak ganjil

Among K Ebo

Agak mengherankan memang. Dari seluruh tempat wisata di lima benua yang pernah saya kunjungi, baru kali ini saya mendapati sesuatu yang beda dan agak ganjil ini.

Jika kita berkunjung ke Machu Picchu dan sudah rampung mengeksplor semua sudut bangunan kunonya yang mengagumkan itu, begitu keluar dari lokasi kita akan disambut adanya satu konter khusus di pintu gerbang exit. Ada petugas yang siaga untuk mengecap paspor kita dengan stempel bercap Machu Picchu. Ini hanya bagi yang ingin paspornya diberi cap Machu Picchu saja. Yang nggak ingin ya nggak apa-apa. Tapi, rata-rata langsung ikut baris, antre menunggu giliran paspornya dicap.

Saya memang sempat berpikir sejenak sebelum mengambil keputusan distempeli nggak ya. Karena ini kan nggak lazim. Masak bukan kantor imigrasi kok main cap aja di paspor orang, yang itu adalah berkas resmi suatu negara.

Akhirnya dengan segala kemungkinan ada resikonya (misalnya nanti ada masalah saat membuat visa ke negara lain atau apapun bentuknya), saya putuskan cap sajalah. Jiwa petualangan saya menuntun hajar aja dulu, tapi kalau nantinya ada resikonya ya kudu siap. Itu saja. Ini namanya membeli pengalaman, membeli sensasi. Tentu ada harga atau value yang harus dibayar.

Alhasil, paspor saya sekarang ada Cap Tempat Wisatanya: Machu Picchu, Arkeologi Peru. Ya, cap yang buukan dari kantor imigrasi tapi dari sebuah tempat wisata internasional. Rada rada lucu juga sih sebetulnya….

Nah kalau menurut aturan legal formalnya yang punya hak dan wewenang membubuhkan stempel atau tambahan catatan apapun di Paspor ya cuma pihak Imigrasi. Selain pihak imigrasi jelas dilarang. Itu hukum formalnya. Tapi dalam hukum pun sering ada pengecualian bukan?

Nah lucunya, hampir 90% wisatawan yang keluar gerbang Machu Picchu dengan santainya menyodorkan paspornya untuk dicap, tanpa bertanya atau kuatir nanti ada masalah sesuatu. Apakah karena Machu Picchu merupakan tempat wisata arkeologis yang sudah dimasukkan dalam cagar budaya oleh PBB (Unesco) dan masuk dalam 7 Keajaiban Dunia, sehingga ada semacam nota kesepahaman antara pihak imigrasi dengan Machu Picchu bahwa tempat wisata ini boleh membubuhkan cap di paspor pengunjung? Info ini yang saya belum tahu pastinya. Entar deh saya mau nanya-nanya dulu.

Nah adakah di antara teman-teman backpacker yang sudah mengalaminya? Adakah resikonya? Ataukah zero risk? Semoga gitu ya. Jadi saya pun nggak perlu ketar-ketir sesuatu yang buruk akan terjadi suatu saat nanti.

Sebagai backpacker kita tentu suka dengan petualangan, makin menantang makin senang, tapi petualangan itu yang aman tentunya!

Salam hangat semuanya.
Salam dari Machu Picchu
Sebuah Kota Yang Hilang dari Suku Inca Peru

Facebook Comments

Among K Ebo

AMONG KURNIA EBO Provokator Bisnis Otak Kanan. Mentor Kaporit di Entrepreneur University. Founder Rich Entrepreneur Academy. Rektor Klathak University Yogyakarta. Pembicara Entrepreneur untuk TKI di berbagai negara (Hongkong, Macau, Jepang, Korea, Kuwait, Dubai, Jeddah, Malaysia, dan Australia). Mentor Bisnis untuk Program MPP di BRI, BNI, Astra, Jasa Raharja, & Semen Gresik). Mantan Wartawan Jawa Pos Group.

Tags

Related Post