Tentu, semua orang suka uang dan butuh uang. Bahkan ada yang matanya langsung ijo kalau melihat uang. Kenapa bisa begitu ya?Tapi, saya nggak pengen mbahas soal bisa ijo apa bisa merahnya mata ketika ngeliat uang. Bukan. Itu sudah sering dibicarakan. Apalagi di sinetron-sinetron. Begitulah selalu gambarannya. Bikin mata banyak orang langsung terbelalak.Bahkan sering terjadi ada gadis yang mau saja menjual cintanya asalkan ada uang. Ada uang abang disayang, nggak ada uang abang dibuang. Begitu pepatah yang sering kita dengar.Saya kali ini mau bahas uang dari #perspektif yang lain, yang mungkin banyak dilupakan uang. Yakni bicara uang dari sisi nonmaterialnya.Pemahaman ini baru saya dapatkan ketika saya belajar ilmu #vibrasi pada ahlinya. Kalau ada yang mau ikutan workshopnya yang belangsung dua hari di Yogya, daftar aja dari sekarang ke mbak Zakiyah Darojah.Pelatihan dua hari kelas Vibrasi akan diadakan tanggal 17-18 Maret yang akan datang. Relatif murah menurut saya dibandingkan manfaat besarnya. Dan biasanya sebulan sebelum acara sudah full seatnya.Uang itu sesungguhnya #dualisme. Maksud saya ia punya sisi yang nampak, yakni sisi material. Bentuknya. Fisiknya. Yang berupa lembaran kertas atau logam dan bertuliskan angka-angka itu. Yang makin banyak nolnya berarti makin gede jumlah duitnya.Tapi di sisi lain uang itu juga punya aspek #nonmaterial. Karena dalam bentuk fisik materialnya itu sesungguhnya di dalamnya ada kandungan energi, yang tak tampak, tapi juga bekerja mengikuti hukum semesta, hukum kekekalan energi. Punya hukum vibrasi yang tak bisa dimanipulasi. Yang tak bisa direkayasa. Kalau direkayasa dia punya caranya sendiri untuk mengalirkan energinya.Ibarat tubuh manusia, uang itu juga dualisme. Seperti raga dan ruh. Itulah pembentuk wujud manusia. Uang pun demikian. Ada bentuk fisik kertasnya, ada pula energi terpendam di dalamnya. Jadi, duit juga sebenarnya #makhluk hidup. Di dalam bentuknya yang fisik, sebetulnya terdapat partikel yang bergerak sangat cepat. Dalam skala kuantum atau kuak. Itulah yang disebut orang sebagai energi. Dan sebagai energi tentu mengikuti hukum kekekalan energi.
Bingung kan?
Nggak papa. Slow aja. Satu hal yang ingin saya katakan adalah karena uang itu punya kandungan vibrasi, sisi nonmaterial, punya energi di dalamnya, maka uang itu bisa memberi dampak positif maupun negatif.Secara material uang itu sebenarnya #netral. Hanya sekedar lembaran kertas bertuliskan angka saja. Tapi secara nonmaterial dia punya energi yang bisa membawa atau mengalirkan pemiliknya kepada bencana maupun berkah. Loh kok bisa?Ya bisalah. Bukankah sudah sering kita dengar kalimat yang mengatakan bahwa uang adalah sumber #bencana dan musibah. Karena uang orang bisa bunuh-bunuhan. Karena uang, orang bisa korupsi. Karena uang, orang bisa melacurkan diri. Karena uang, orang bisa lupa. Dan sebagainya.Sebaliknya, sering juga kita dengar dari ceramah ustad bajwa uang bisa jadi sumber #kebaikan. Jalan tol untuk masuk surga. Bisa membantu orang lain, anak yatim, dhuafa, atau kanda-janda yang sudah tak bisa mencari nafkah sendiri. Dan sebagainya. Dan sebagainya?Jadi sebenarnya di manakah posisi atau kedudukan uang dalam kehidupan manusia? Apakah ia sumber bencana. Ataukan sumber berkah?Diteruskan nggak ya?
Facebook Comments